Pasar output adalah
pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan output (hasil) dari
kegiatan produksi. Pasar output memiliki dua macam struktur pasar, yakni pasar
persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar monopoli,
monopsoni, oligopoli, pasar persaingan monopolisti dan pasar oligopsoni
merupakan contoh pasar output.
Macam-Macam Pasar Output
- Pasar persaingan sempurna adalah salah satu pasar yang memiliki banyak pembeli dan penjual sehingga masing-masing pembeli dan penjual secara individual (perseorangan) tidak mampu memengaruhi harga pasar. Pada pasar ini harga yang terbentuk sungguh-sungguh mencerminkan keinginan penjual dan pembeli secara keseluruhan (bersama-sama). Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang paling baik dan ideal, karena pasar ini mampu menjamin terjadinya kegiatan produksi yang sangat efisien. Namun, dalam kenyataannya hampir tidak ada satu pun pasar yang bisa memenuhi seluruh ciri pasar persaingan sempurna. Selalu saja ada salah satu ciri yang tidak dipenuhi.
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menjumpai pasar persaingan tidak sempurna. Ciri pasar
persaingan tidak sempurna adalah bila satu atau beberapa ciri dari pasar
persaingan sempurna tidak terpenuhi. Jadi, pasar persaingan tidak sempurna adalah
pasar sempurna yang tidak lengkap ciri- cirinya, contohnya bila jumlah penjual
tidak banyak, tetapi hanya ada satu atau beberapa penjual sehingga penjual bisa
leluasa mengubah harga. Atau bisa juga jumlah pembeli hanya satu atau beberapa
sehingga pembeli mampu menekan harga dan membeli dengan harga rendah seperti
yang diinginkannya.
Di Indonesia banyak contoh pasar persaingan tidak sempurna,
seperti pasar listrik (dikuasai satu penjual/produsen yakni PLN), pasar telepon
(dikuasai dua penjual/produsen, yakni PT Telkom dan PT Indosat), pasar mobil
(dikuasai beberapa produsen), dan lain-lain. Berdasarkan jumlah penjual dan
jumlah pembeli, ada beberapa bentuk pasar persaingan tidak sempurna, yaitu: 1.
pasar monopoli 4. pasar persaingan monopolistik 2. pasar duopoli 5. pasar
monopsoni 3. pasar oligopoli 6. pasar oligopsoni
Monopoli berasal dari kata mono yang berarti satu dan poli yang
berarti penjual, yang keduanya berasal dari bahasa Yunani. Jadi, pasar monopoli
adalah pasar yang dikuasai oleh satu penjual atau satu perusahaan. Dalam pasar
ini penjual memiliki keleluasaan besar untuk mengubah situasi dan kondisi pasar
terutama dalam hal menaikan dan menurunkan harga. Contoh yang mudah kita lihat,
ketika PLN secara bertahap menaikkan tarif dasar listrik, masyarakat yang
terasa keberatan tidak bisa pindah ke perusahaan lain karena hanya PLN
satu-satunya perusahaan penghasil listrik. Kenaikan tarif dasar listrik pada
akhirnya memberikan pelajaran tentang pentingnya menghemat pemakaian listrik.
Oligopoli berasal dari kata oligo yang berarti beberapa dan poli
yang berarti penjual. Dengan demikian, pasar oligopoli adalah pasar yang
dikuasai oleh beberapa penjual. Dan bila pasar tersebut hanya dikuasai oleh dua
penjual disebut sebagai pasar duopoli.
Sesuai dengan namanya, pasar persaingan monopolistik merupakan
bentuk pasar antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Dikatakan
seperti pasar persaingan sempurna karena jumlah penjual hampir sebanyak pasar
persaingan sempurna. Dikatakan seperti pasar monopoli karena pada pasar ini
setiap perusahaan punya kekuasaan monopoli walau kecil, yakni sebatas pada
barang yang diproduksinya sendiri. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah
pasar pakaian, pasar sepatu, pasar majalah, pasar boneka, pasar tas, dan lain-lain.
Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli.
Jadi, dalam pasar ini jumlah penjualnya banyak, tetapi pembelinya hanya ada
satu. Contohnya: pasar sayuran di daerah terpencil, umumnya akan kesulitan
menjual produknya ke tempat lain. Oleh karena itu, mereka terpaksa menjualnya
ke seorang pedagang yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian, pedagang yang
hanya seorang itu menguasai pembelian sayuran di daerah tersebut.
Pasar oligopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa
pembeli. Dalam pasar ini jumlah penjual banyak, sedang pembelinya hanya
beberapa. contohnya pasar wortel di suatu desa. Di sini para petani wortel bisa
menjual wortelnya ke beberapa pedagang di desanya untuk dijual lagi ke kota.
0 komentar