Showing posts with label ekonomi. Show all posts
Showing posts with label ekonomi. Show all posts

Saturday, August 17, 2019

Alasan Perekonomian Kedepan Untuk Furniture Jepara Dan Mebel Jepara Akan Tetap Stabil

Alasan Perekonomian Kedepan Untuk Furniture Jepara Dan Mebel Jepara Akan Tetap Stabil

Mebel ataupun furniture merupakan peralatan rumah yang mencakup seluruh benda semacam sofa, meja, serta lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang maksudnya dapat bergerak. Pada era dulu meja sofa serta lemari relatif gampang digerakkan dari batu besar, tembok, serta atap. Sebaliknya kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture( 1520–30 Masehi). Fourniture memiliki asal kata fournir yang maksudnya furnish ataupun perabot rumah ataupun ruangan. Meski mebel serta furniture memiliki makna yang beda, namun yang ditunjuk sama ialah meja, meja makan minimalis , Kursi sofa, lemari baju, serta seterusnya.

Furniture Jepara merupakan salah satu kota penghasil furniture terbanyak didunia, Dapat dibuktikan masing- masing hari terdapat puluhan container yang kemudian lalang melewati jalur jalur utama buat mengambil mebel dari industri pabrik hingga diseluruh pelosok desa yang terdapat di kota Jepara. Siapa sih yang tidak tau dengan mutu di Jepara Furniture? Tidak cuma mutu ukiran Jepara yang populer, Tetapi saat ini jepara banyak industri mebel dengan desain minimalis serta klasik elegan terus menjadi merajai diseluruh Indonesia dengan market online nya.

Furniture Jepara Sebagai Pemasok Terbesar
Mebel Jati dari kota jepara ialah produk furniture Jati paling banyak yang di mengkonsumsi oleh warga Indonesia. Bagaikan pemasok furniture Jati terbanyak di Indonesia, bukan seketika saja ataupun bukan tanpa alibi. Banyak sekali sejarah panjang dari produk mebel Jepara sehingga jadi produk furniture jati sangat diminimati warga, perihal ini sebab mutu yang baik serta harga yang bersaing disbanding dengan produk mebel sejenis dari kota lain dengan mutu yang sebanding.

Survery pasar ialah kunci utama untuk sanggup memenangkan market share pasar mebel Jati. Model mebel ukir ataupun minimalis model baru mulai di penciptaan buat lebih banyak mencakup kue penjualan mebel nasional. Pasti saja permasalahan harga jadi factor berarti dalam penentuan keberhasilan penjualan yang banyak disamping mutu yang baik sebab pengalaman warga Jepara yang telah lama berlajar dari orang asing buat penuhi kebutuhan pasar mebel luar negara. Buat memperluas pangsa pasar, hingga penjualan tidak cuma buat mebel rumah, hendak namun memasuki ke mebel restaurant, cafe, rumah makan, serta mebel kamar hotel buat menaikkan jumlah penjualan secara totalitas.

Sangat Banyak desain Furniture Jepara Bermacam berbagai desain furniture dapat Kamu temukan dalam web ini. Desain ini pula membiasakan dengan material kayu, bahan finishing, corak finishing serta sistem produksinya. Kami tidaklah produsen furniture yang cuma membuat furniture komoditas serta homogen. Tetapi kami memanglah spesialis furniture custom yang tidak Kamu temukan di pasaran furniture online. Ataupun apalagi pasar lokalan mebel di kota Jepara sendiri sebab model senantiasa dinamis berubah. Konsep furniture itu sendiri semacam:.
Sumber gambar sofa www.wibawajepara.com


Sumber gambar Sofa Mewah Syahrini

Sumber gambar  Meja TV Minimalis


Testimoni Mebel Furniture Terpercaya Salah Satunya Meja Rias Lampu Led Yang Lagi Hits Ini




Wibawa Jepara Furniture melayani pemesanan produk dengan desain serta dimensi setimpal kemauan kamu( Custom Produk) dengan harga yang kami tawarkan sangat terjangkau bersaing di pasaran konsumen. Tidak hanya itu tenaga pengrajin kami telah pakar serta berpengalaman di bidang pembuatan bermacam berbagai produk furniture.

Read more

Sunday, May 27, 2018

Pengertian Dan Macam Macam Pasar Output





Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan output (hasil) dari kegiatan produksi. Pasar output memiliki dua macam struktur pasar, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar monopoli, monopsoni, oligopoli, pasar persaingan monopolisti dan pasar oligopsoni merupakan contoh pasar output.

Macam-Macam Pasar Output

  • Pasar persaingan sempurna adalah salah satu pasar yang memiliki banyak pembeli dan penjual sehingga masing-masing pembeli dan penjual secara individual (perseorangan) tidak mampu memengaruhi harga pasar. Pada pasar ini harga yang terbentuk sungguh-sungguh mencerminkan keinginan penjual dan pembeli secara keseluruhan (bersama-sama). Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang paling baik dan ideal, karena pasar ini mampu menjamin terjadinya kegiatan produksi yang sangat efisien. Namun, dalam kenyataannya hampir tidak ada satu pun pasar yang bisa memenuhi seluruh ciri pasar persaingan sempurna. Selalu saja ada salah satu ciri yang tidak dipenuhi.


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pasar persaingan tidak sempurna. Ciri pasar persaingan tidak sempurna adalah bila satu atau beberapa ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Jadi, pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar sempurna yang tidak lengkap ciri- cirinya, contohnya bila jumlah penjual tidak banyak, tetapi hanya ada satu atau beberapa penjual sehingga penjual bisa leluasa mengubah harga. Atau bisa juga jumlah pembeli hanya satu atau beberapa sehingga pembeli mampu menekan harga dan membeli dengan harga rendah seperti yang diinginkannya. 
Di Indonesia banyak contoh pasar persaingan tidak sempurna, seperti pasar listrik (dikuasai satu penjual/produsen yakni PLN), pasar telepon (dikuasai dua penjual/produsen, yakni PT Telkom dan PT Indosat), pasar mobil (dikuasai beberapa produsen), dan lain-lain. Berdasarkan jumlah penjual dan jumlah pembeli, ada beberapa bentuk pasar persaingan tidak sempurna, yaitu: 1. pasar monopoli 4. pasar persaingan monopolistik 2. pasar duopoli 5. pasar monopsoni 3. pasar oligopoli 6. pasar oligopsoni

Monopoli berasal dari kata mono yang berarti satu dan poli yang berarti penjual, yang keduanya berasal dari bahasa Yunani. Jadi, pasar monopoli adalah pasar yang dikuasai oleh satu penjual atau satu perusahaan. Dalam pasar ini penjual memiliki keleluasaan besar untuk mengubah situasi dan kondisi pasar terutama dalam hal menaikan dan menurunkan harga. Contoh yang mudah kita lihat, ketika PLN secara bertahap menaikkan tarif dasar listrik, masyarakat yang terasa keberatan tidak bisa pindah ke perusahaan lain karena hanya PLN satu-satunya perusahaan penghasil listrik. Kenaikan tarif dasar listrik pada akhirnya memberikan pelajaran tentang pentingnya menghemat pemakaian listrik.

Oligopoli berasal dari kata oligo yang berarti beberapa dan poli yang berarti penjual. Dengan demikian, pasar oligopoli adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Dan bila pasar tersebut hanya dikuasai oleh dua penjual disebut sebagai pasar duopoli.

Sesuai dengan namanya, pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk pasar antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Dikatakan seperti pasar persaingan sempurna karena jumlah penjual hampir sebanyak pasar persaingan sempurna. Dikatakan seperti pasar monopoli karena pada pasar ini setiap perusahaan punya kekuasaan monopoli walau kecil, yakni sebatas pada barang yang diproduksinya sendiri. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah pasar pakaian, pasar sepatu, pasar majalah, pasar boneka, pasar tas, dan lain-lain.

Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli. Jadi, dalam pasar ini jumlah penjualnya banyak, tetapi pembelinya hanya ada satu. Contohnya: pasar sayuran di daerah terpencil, umumnya akan kesulitan menjual produknya ke tempat lain. Oleh karena itu, mereka terpaksa menjualnya ke seorang pedagang yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian, pedagang yang hanya seorang itu menguasai pembelian sayuran di daerah tersebut.

Pasar oligopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli. Dalam pasar ini jumlah penjual banyak, sedang pembelinya hanya beberapa. contohnya pasar wortel di suatu desa. Di sini para petani wortel bisa menjual wortelnya ke beberapa pedagang di desanya untuk dijual lagi ke kota.


Read more

Tuesday, August 1, 2017

peran dan fungsi kebijakan moneter dan fiskal


Kebijakan moneter memiliki peran dan fungsi. Adapun peran dan fungsi kebijakan moneter adalah sebagai berikut.

Peran Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter berperan dalam menciptakan kondisi perekonomian di antaranya sebagai berikut.
1. Mempertahankan iklim investasi
Dengan tingkat inflasi yang rendah, maka iklim investasi akan tetap hidup. Jika inflasi rendah, suku bunga bank juga cenderung rendah. Rendahnya suku bunga bank akan mendorong orang untuk melakukan investasi atau usaha baru.
2. Memperluas kesempatan kerja
Kebijakan moneter dapat menciptakan iklim kondusif bagi berlangsungnya berbagai kegiatan ekonomi. Setiap kegiatan ekonomi membutuhkan tenaga kerja. Adanya kegiatan ekonomi berarti pula memperluas kesempatan kerja.
3. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Keadaan ekonomi yang kondusif memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi. Adanya kestabilan nilai kurs mata uang serta kestabilan harga barang dan jasa sangat dibutuhkan para investor atau pengusaha dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang berjalan baik menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
4. Memperbaiki kondisi neraca pembayaran
Neraca pembayaran nasional dikatakan baik jika mengalami surplus atau nilai ekspor melebih nilai impor. Untuk mencapai kondisi tersebut, kebijakan moneter yang terkait dengan mata uang atau nilai kurs sangat diperlukan. Kebijakan moneter dapat mempertahankan stabilitas kurs maupun menurunkan ke tingkat yang diinginkan. Dengan suatu tingkat kurs tertentu, diharapkan barang-barang produksi dalam negeri akan bisa lebih murah dibanding produk dari negara lain. Kondisi ini meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga pada akhirnya akan memperbesar volume ekspor (menciptakan neraca pembayaran yang surplus).
5. Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang
Untuk menjaga agar nilai kurs mata uang stabil sesuai yang diharapkan, maka Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter berupa operasi pasar terbuka. Dalam keadaan apabila nilai kurs mata uang rupiah merosot tajam dibanding dollar Amerika Serikat, maka Bank Indonesia melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar.
6. Menjaga kestabilan harga barang dan jasa
Masyarakat membutuhkan keadaan dimana harga barang dan jasa tetap stabil sehingga dapat menjalankan usahanya. Untuk menciptakan keadaan seperti itu, maka Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter berupa menaikkan atau menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tujuan kebijakan ini adalah untuk menurunkan atau menaikkan jumlah uang yang beredar (JUB). Apabila harga barang dan jasa naik terus-menerus (tidak stabil) maka Bank Indonesia menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia agar jumlah uang yang beredar berkurang sehingga laju kenaikan harga barang dan jasa dapat dikurangi.
7. Menurunkan laju inflasi
Apabila terjadi inflasi yang tinggi, Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter untuk menurunkan jumlah uang yang beredar (JUB). Untuk menurunkan jumlah uang yang beredar, kebijakan moneter yang diambil dapat berupa menaikkan atau menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau pun dengan kebijakan moneter lainnya yaitu 
reserve requirements. Untuk menurunkan laju inflasi berarti jumlah uang yang beredar harus dikurangi. Untuk itu, dengan kebijakan reserve requirements, Bank Indonesia menetapkan kenaikan cadangan minimum dari bank-bank umum.
Fungsi Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter berfungsi sebagai instrumen/cara untuk mempengaruhi perekonomian. Kebijakan moneter sebagai sebuah cara, dipergunakan untuk mencapai tujuan/sasaran ekonomi yang diharapkan, di antaranya adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengatasi pengangguran, memperbaiki neraca pembayaran yang defisit, dan menjaga stabilitas nilai uang.





Kebijakan fiskal memiliki peran dan fungsi dalam mengatur kestabilan perekonomian. Adapun peran dan fungsi kebijakan fiskal adalah sebagai berikut.

Peran Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal berperan memengaruhi keadaan perekonomian agar berjalan dengan lebih baik. Hal ini dilakukan dengan cara memperbesar atau pun memperkecil pengeluaran pemerintah (G), penerimaan pajak (Tx) dan jumlah transfer oleh pemerintah (Tr).
Peranan kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut.

1) Menurunkan tingkat inflasi
Untuk menurunkan tingkat inflasi, pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskalberupa tindakan memperkecil pengeluaran pemerintah. Untuk memperkecil pengeluaran, tindakan yang dapat diambil oleh pemerintah adalah dengan menunda atau membatalkan proyek-proyek pemerintah yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan pembatalan atau penundaan tersebut, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat tidak bertambah banyak sehingga laju inflasi dapat dikurangi/diturunkan. Kebijakan fiskal lainnya adalah dengan mengurangi atau meniadakan transfer pemerintah (Tr). Yang dimaksud transfer pemerintah adalah pengeluaran tanpa balas jasa langsung, misalnya bantuan bencana alam, beasiswa pelajar, bantuan kepada rakyat miskin dan subsidi. Dengan mengurangi atau meniadakan transfer pemerintah (Tr), maka laju pertambahan uang yang beredar di masyarakat dapat dikendalikan sehingga laju inflasi juga dapat dikurangi.

2) Meningkatkan produk domestik bruto
Untuk meningkatkan produk domestik bruto, pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskal yaitu memperbesar pengeluaran pemerintah (G). Untuk memperbesar pengeluaran pemerintah (G), dapat dilakukan dengan merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan yang didanai APBN. Dengan adanya proyek-proyek tersebut maka terjadi permintaan barang dan jasa. Adanya permintaan barang akan mendorong adanya produksi oleh masyarakat. Selain itu, kebijakan fiskal lainnya yang dapat meningkatkan produk domestik bruto adalah peningkatan transfer pemerintah (Tr). Transfer pemerintah (Tr) berupa bantuan bencana alam, beasiswa pelajar, bantuan kepada rakyat miskin dan subsidi dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang pada gilirannya meningkatkan permintaan barang maupun jasa, yang akhirnya mendorong kegiatan produksi oleh pengusaha.

3) Mengurangi tingkat penganggura
n
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskal, yaitu memperbesar pengeluaran pemerintah (G) dan memperbesar transfer pemerintah (Tr) berupa subsidi kepada pengusaha, pengurangan pajak terhadap pengusaha dan sebagainya. Pengeluaran pemerintah untuk mendanai proyek-proyek pembangunan membutuhkan jasa tenaga kerja, dengan demikian pengangguran dapat dikurangi. Proyek-proyek tersebut membutuhkan beraneka macam barang misalnya batu, pasir, batu bata, semen, peralatan, dan sebagainya. Semua kebutuhan tersebut disediakan oleh masyarakat (pengusaha) yang pastinya menggunakan tenaga kerja.

4) Meningkatkan pendapatan masyarakat
Pengeluaran pemerintah (G) misalnya proyek pembangunan jalan, jembatan, gedung pemerintah, pembelian barang berupa peralatan kantor, rumah sakit, militer memberikan pendapatan kepada masyarakat karena semuanya itu melibatkan tenaga kerja serta memberikan keuntungan pada pengusaha. Penyedia (supplier) bahan bangunan mendapat keuntungan saat dilaksanakan proyek pembangunan jalan, jembatan, dan gedung pemerintah. Pedagang peralatan kantor, peralatan rumah sakit dan peralatan militer mendapat keuntungan saat pemerintah melakukan pembelian barang.



Fungsi Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan dalam mengelola keuangan negara yaitu yang terdapat pada pos penerimaan dan pos pengeluaran negara dalam APBN. Dalam pasal 3 ayat (4) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa APBN mempunyai sejumlah fungsi, yakni :

• Fungsi otorisas
i
Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi perencanaan
Anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi pengawasan
 
           negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
• Fungsi alokasi
Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
• Fungsi distribusi
Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
• Fungsi stabilisasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian


Read more