Teori Interaksi Antara Desa Dengan Kota
Interaksi merupakan
suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap
perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita
yang didengar, atau surat kabar. Interaksi
adalah hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala
atau masalah baru.
faktor utama yang memengaruhi timbulnya interaksi antar
wilayah.
a. Adanya wilayah-wilayah yang
saling melengkapi (Regional complementarity).
b. Adanya kesempatan untuk
berintervensi (Interventing opportunity).
c. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan
dalam ruang (Spatial transfer ability)
Teori-Teori Interaksi
A. Teori Grafitasi
Teori
gravitasi dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1687) dalam hukum
fisika. Teori
gravitasi berkaitan dengan hukum
gaya tarik menarik antara dua buah benda. Kekuatan
tarik-menarik besarnya berbanding
lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.
Hukum Newton diterapkan oleh W.J.
Reilly (1929) untuk menghitung kekuatan
interaksi antara dua wilayah dengan
memperhitungkan jumlah penduduk tiap-tiap
wilayah dan jarak antarkedua wilayah
tersebut.
Contoh soal:
Misal ada tiga kota P, Q, R, jumlah
penduduk P = 30.000 orang, kota Q = 10.000 orang,
kota R = 20.000 orang. Jarak P ke Q
adalah 100 km, jarak dari Q ke R adalah 50 km.
Hitunglah besarnya kekuatan
interaksi dari ketiga kota tersebut!
Rumus Reilly dapat
diterapkan jika:
1) kondisi penduduk/tingkat ekonomi
tiap-tiap wilayah relatif sama,
2) kondisi alam/relief kedua wilayah
relief sama,
3) keadaan sarana dan prasarana transportasi
kedua wilayah relatif sama.
B. Teori Titik Henti
Teori
ini dimanfaatkan untuk memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan
wilayah-wilayah perdagangan dari dua
buah kota yang berbeda ukurannya. Dengan
teori ini, dapat diperkirakan
penempatan lokasi industri atau pelayanan-pelayanan
sosial antara dua wilayah sehingga
dapat dijangkau oleh penduduk kedua daerah
tersebut.
Contoh:
Ada tiga kota P, Q, R, penduduk P
sebesar 30.000 orang, penduduk Q sebesar 10.000
orang, penduduk R sebesar 20.000
orang. Jarak P – Q adalah 100 km, jarak Q – R adalah
50 km. Tentukan lokasi titik henti
antara P dan Q serta Q dan R!
C. Teori Potensi Penduduk
Potensi penduduk pada dasarnya
menunjukkan kekuatan potensi aliran untuk tiap-tiap tempat, artinya berapa
besar kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk mengadakan migrasi dan
berinteraksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Nilai potensi
penduduk suatu wilayah digambarkan dengan isoplet yaitu
garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki nilai potensi penduduk yang sama. Peta potensi penduduk
bermanfaat dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah.
D. Teori Grafik
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.
0 komentar