Showing posts with label geografi. Show all posts
Showing posts with label geografi. Show all posts

Saturday, October 1, 2016

PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA



Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah Sebagai berikut :

Peta pembagian garis Wallacea dengan Weber
Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan
Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan.

1. Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti: 
  • gajah (Elepahas maximus sumatranus), 
  • harimau (Panthera tigris), 
  • badak (Rhinoceros sondaicus), 
  • beruang (Helarctos malayanus), 
  • orang utan (Pongo phygmaeus).

Fauna endemik di daerah ini adalah, 
  • badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat, 
  • Beo Nias (Gracula religiosa robusta) di Kabupaten Nias, 
  • Bekantan/Kera Belanda (Nasalis larvatus)  
  • Orang Utan di Kalimantan (Pongo phygmaeus)
  • harimau (Panthera tigris)
  • Badak jawa (Rhinoceros sondaicus)
  • Bekantan  (Nasalis larvatus)
  • Orang utan  (Pongo phygmaeus)


2.Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti:
  • burung kasuari (Casuarius casuarius), 
  • cendrawasih (Paradisaea rudolphi), 
  • kakatua (Cacatua moluccensis).
  • Burung Kasuari  (Casuarius casuarius)
  • Burung Cenderawasih  (Paradisaea rudolphi)



3.  Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara.
hewan yang ada di daerah peralihan ini sering disebut sebagai hewan asli Indonesia dan merupakan hewan endemik yang tidak dapat ditemui di negara lain.
Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti  
  • komodo (Varanus komodosiensis), 
  • babi rusa (Babyrousa babirussa), 
  • anoa daratan (Bubalus depressicornis)  
  • burung maleo (Macrocephalon maleo).
  • komodo (Varanus komodosiensis)
  • Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
  • anoa  (Bubalus depressicornis)
  • Babi Rusa (Babyrousa babirussa)


Read more

Thursday, September 29, 2016

artikel tentang tanah longsor dan angin puting beliung




Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju



 

 

 

 

AnginPutingBeliung


Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “AnginBohorok” dan masih ada sebutan lainnya.Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam danberdiameter 500 meter.Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba . Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

Ciri-ciri datangnya angin puting beliung

Ciri-ciri datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan kekiri dan kekanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).
PenyebabTerjadinyaAnginPutingBeliung
Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung yang berawal dari angin kecil hingga pada akhirnya membesar.

Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Read more