Showing posts with label agama. Show all posts
Showing posts with label agama. Show all posts

Sunday, May 27, 2018

pengertian dan macam macam i'rab





Pengertian I'rob (إعراب)

I'rab adalah berubahnya akhir kalimat karena ada amil yang masuk sebelumnya baik dengan jelas atau perkiraan. Mengi'rab berarti merubah harokat tiap akhir kalimat disesuaikan dengan fungsi amil yang telah memasukinya. Adapaun kaidah pengertian i’rab dalam ilmu nahwu adalah : تَغْيِيرُ اَوَاخِرِ الكَلِمِ لِاخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَاخِلَةِ عَلَيهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيرًا
Artinya : berubahnya (harokat) akhir suatu kalimat yang disebabkan adanya perbedaan ‘amil (yang memerintah) yang menempel pada kalimat tersebut, baik dalam segi lafadznya atau pun secara dikira-kira.

Contoh:

جَاءَ زَيْدٌ = Zaid telah datang
رَاَى خَالِدٌ زَيْدًا = Khalid telah melihat Zaid
مَرَّ خَالِدٌ بِزَيْدٍ = Khalid telah bersua dengan Zaid

Dari contoh diatas, perhatikan harokat terakhir. Disana ada dhommatain, fathatain, kasrohtain. Jadi itulah perubahan akhir kalimat, setiap harkat pada akhir kalimat berubah-berubah, tergantung 'amil yang memasuki sebelumnya.

Apabila kita menemukan Kalimat yang selalu berubah-ubah akhirnya, itu dinamakan MU'ROB. Apabila kita menemukan suatu kalimat yang tidak berubah harokat akhirnya, itu dinamakan MABNI. Harokat akhir yang tidak akan berubah dinamakan BINA'


Macam-macam / Pembagian I'rab

Para ulama nahwu telah menjelaskan bahwasanya i'rab itu terbagi menjadi empat macam yaitu : i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafadh, dan i'rab jazm. Pada tiap-tiap i'rob ada tandanya masing-masing.

Perlu diketahui, dari ke empat macam i'rob tersebut. Tidak semua bisa masuk pada kalimat tertentu. Karena tiap i'rob punya bagiannya tersendiri. Lebih jelasnya. Perhatikan keterangan dibawah ini:

1. Rofa' (الرفع) masuk kepada Kalimah Isim dan Kalimah Fi’il
2. Nashob (النصب) masuk kepada Kalimah Isim dan Kalimah Fi’il 
3. Jar (الجر) hanya masuk kepada Kalimah Isim (الاسم)
4. Jazm  (الجزم) hanya masuk kepada Kalimah Fi’il (الفعل)

Tanda I’rab Rafa’ ada empat: 
1. Harkat Dhammah 
2. Huruf Wawu 
3. Huruf Alif 
4. Tetapnya Nun.

1. Harkat Dhommah 
contoh : جاء زيدٌ (Zaid telah datang).

Dhomah, masuk pada :
a. Isim mufrod
b. Jamak taksir 
c. Jamak muannasts salim
d. Fiil mudhori' shahih akhir/yang akhirnya tidak bertemu dengan : Alif tatsniyah. Wawu jama'. Ya' Muannatsah mukhotobah. Nun niswah. Nun taukid

2. Huruf Wawu (و) 
contoh : جاء أبوك (Ayahmu telah datang). 

Wawu masuk pada :
a. Jama' muzakar salim m
b. Asma'ul khomsah (isim yang lima : أب،أخ،حم،فو،ذو )

3. Huruf Alif (ا) 
contoh : جاء الزيدان (dua Zaid telah datang)

Alif Masuk Pada:
Isim tatsniah

4. Tetapnya Nun (ن) 
contoh : يضربان (dua orang lelaki sedang/akan memukul). Tetapnya Nun hanya masuk pada Af'alul khomsah 

Tanda I’rab Nashab ada empat: 
1. Harkat Fathah
2. Huruf Alif
3. Harkat Kasrah
4. Huruf Ya'
5. Membuang nun

1. Harkat Fathah 
Tanda I’rab Nashab dengan fathah, masuk pada :

A. Isim Mufrad. Contoh ; قرأتُ القرأنَ
B. Jamak taksir. Contoh ;اشتريْتُ الكُتُبَ
C. Fi’il mudhari’ yang kemaasukan ‘amil nawashib. Contoh لن يذهب

2. Huruf Alif 
Tanda nashab dengan alif, hanya masuk pada satu tempat. Yaitu Asm’aul khamsah (isim lima) اباك، اخاك، حماك، فاك، ذا مال. Contoh رايتُ ابَاكَ  

3. Harkat Kasroh 
Tanda nashab dengan kasroh hanya masuk pada Jamak muannast salim.  contoh خلق اللهُ السمواتِ

4. Ya 
Tanda nashab dengan Huruf Ya masuk pada :
Jamak mudzakar salim. contoh;رايت ُ المسلمِيْنَ
Isim tastniyah, contoh ;قرأتُ كتابَيْنِ

5. Membuang huruf nun / Hadzfu Nun
Tanda nashab dengan membuang nun masuk pada af’alul khamsah. Contoh kalimat : ان تعلموا - ان يعلما  

Tanda I’rab Jar ada tiga :
1. Harkat kasrah
2. Huruf Ya
3. Harkat Fathah

1. Harkat Kasroh
Tanda Jar dengan kasroh, masuk pada :
   a. Isim mufrad munsharif, contoh: كَتَبْتُ بِقَلَمٍ - مَرَرْتُ بِزَيْد - قَلَمِيْ عَلَى الْمَكْتَبِ 
   b. Jamak taksir munsharif, contoh: أَقْرَأُ بِكُتُبٍ مُتَنَوِّعَةٍ 
   c. Jamak muannast salim, contoh: هِيَ تَذْهَبُ اِلَى الْمَسْجِدِ بِمُسْلِمَاتٍ اُخْرَى

2. Huruf Ya'
Tanda jar Ya' masuk pada:
a. Asma’ul khamsah. contoh: اَذْهَبُ اِلَى السُّوْقِ بِاَخِيْكَ 
b. Isim tatsniyah. contoh : أَذْهَبُ اِلَى الْمَكْتَبَةِ بِصَدِيْقَيْنِيْ 
c. Jamak mudzakar salim. contoh : أَدْرُسُ فِيْ الْمَدْرَسَةِ بَالْمُجْتَهِدِيْنَ

3. Harkat Fathah
Fathah hanya menempati satu kalimat, yaitu pada ISIM GHAIRU MUNSHORIF (isim yang tidak bisa menerima tanwin). Contoh  ذَهَبْتُ اِلَى مَسَاجِدَ - مررتُ بِاَحْمَدَ - هِذِهِ السَّيَّارَةُ لِعَائِشَةَ

Tanda-tanda I’rab Jazm ada tiga :
1. Harakat Sukun
2. Membuang huruf 'illat  
3. Membuang Nun

1. Harakat Sukun
Sukun menjadi alamat bagi i’rab jazem pada fi’il mudhari’ yang pada bagian akhirnya tidak ada huruf ‘illat. Contoh : لَمْ يَفْعُلْ، لَمْ تَفْعُلْ، لَمْ يَدْخُلْ 

2. Membuang huruf 'illat 
Membuang huruf 'illat menjadi tanda bagi i’rab jazem pada fi’il mudhari’ yang mu’tal akhir ( terdapat huruf 'illat ) contoh يَخْشَى Menjadi لَمْ يَخْشَ

3. Membuang Nun, masuk pada af’alul khamsah. Contoh: يفعلان، يفعلان، يفعلون، تفعلون، تفعلين    يفعلا، لم تفعلا، لم يفعلوا، لم تفعلوا، لم تفعلي

Sekian Terima kasih...

Meja Makan kayu shabby minimalis modern ikea

Read more

Saturday, May 26, 2018

Biografi Abu Bakar As - Shiddiq


Namalengkapnyaadalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy.
Bertemu nasabnya dengan nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai, dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khairsalma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istriNabi Muhammad.Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hambaKa'bah'), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkatabenar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa IsraMi'raj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".

Proses terpilihnya Abu Bakar ash-Shiddiq RA menjadi kholifah

Pasca meninggalnya Rasulullah SAW, kaum Anshar (pendudukasliMadinah), berkumpul di Saqifah bani Saa’idah. Bukan sekadar berkumpul, tapi mereka sedang mendulang dukungan  kepada Sa’ad bin Ubaidah RA sebagai pimpinan, menggantikan Nabi. Peristiwa tersebut didengar oleh Umar bin Khaththab. Umar lalu memberitahukan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq. Lalu, Umar dan Abu Bakar mengajak Abu Ubaidah RA menuju ke Saqifah bani Saa’idah.

Sesampainya di sana, jumlah umat semakin banyak, dan di depan umatitulah Abu Bakar  berpidato agar umat memilih Umar atau Abu Ubaidah. Tapi keduanya menolaknya .Bahkan Umar dan Abu Ubaidah bersepakat untuk membaiat Abu Bakar.Belum juga mereka  menjabat tangan Abu Bakar, Basyir bin Sa’ad yang berasal dari kaum Anshar, menjabat tangan Abu Bakar dan langsung membaiatnya. Dari sini  lalu khalayak membaiat Abu Bakar, baik dari kalangan Anshar, Muhajirin, dan tokoh Islam lainnya.Abu Bakar tidak lagi sanggup menolak amanah yang di berikan umat kepadanya.

Alasan alas an sahabat muhajirin menjadi kholifah pasca Rasulullah

1. Beliau salah satu Sahabat dekat Rasul 
2.
Beliau pernah menggantikan Rasulullah menjadi Imam dikala Rasul sedang sakit. 
3.
Beliau memiliki sifat2 yg sama seperti Rasulullah salah satunya tenang dan penyabar. 
4.
Beliau telah ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi pengganti Rasulullah ,khalifah pertama yg akan           meneruskan perjuangan Islam.
5.bersama-sama memperjuangkan agama islam

Read more