Showing posts with label agama. Show all posts
Showing posts with label agama. Show all posts

Sunday, October 23, 2016

pengertian huruf athaf dalam bahasa arab


pengertian huruf athaf dalam bahasa arab



A.Pengertian Huruf ‘Athaf


Huruf ‘Athaf merupakan kata yang menghubungkan antara kata yang sebelum dan sesudah.
Huruf 'Athaf ada sembilan, yaitu :
وَ- فَ – ثُمَّ – حَتَّى – أَوْ – أَمْ – بَلْ – لاَ – لَكِنْ
Adapun yang dipelajari dalam pada buku dasar tiga ini hanya empat, yaitu:
وَ- فَ – ثُمَّ– أَوْ
B. Fungsi Hururf ‘Athaf

        Fungsi dari huruf athaf adalah sebagai kata hubung yang menghubungan antara kata yang sebelum dan sesudahnya

Perhatikan makna dan contoh berikut ini!
No
Huruf
Arti
Fungsi
1
وَ
Dan
Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  dan i'rabnya
Contoh
حَضَرَ الطَّالِبُ وَالمُدَرِّسُ
Murid dan guru datang
2
فَ
Lalu
Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  dan i'rabnya
Contoh
حَضَرَ الطَّالِبُ فََأبُوْهُ
Murid datang lalu  ayahnya
3
ثُمَّ
Kemudian
Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  dan i'rabnya
Contoh
حَضَرَ الطَّالِبُ ثم َالمُدَرِّسُ
Murid datang kemudian bapak guru
4
حَتىَّ
Hingga
Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  dan i'rabnya
Contoh
أَكَلْتُ السَّمَكَةَ حَتَّى رَأْسَهَا
Saya makan ikan hingga kepalanya
5
أَوْ
Atau
Untuk menunjukkan pilihan, (bisa pula untuk makna kebalikannya)
Contoh
خُذِ القَلَمَ أَوِ الوَرَقَةَ
Ambilkan pulpen atau kertas
6
أَمْ
Atau
Untuk menunjukkan pilihan
Contoh
أَخَالِدٌ حَضَرَ أَمْ عَلِيٌّ
Apakah Khalid ataukah Ali yang datang
7
بَلْ
Tetapi
Kebalikan (bisa bermakna kebalikan ungkapan sebelumnya)
Contoh
جَاءَ الطَّالِبُ بَلْ المُدَرِّسُ
Murid datang, tetapi bapak guru
Murid datang, tetapi (maksudnya yang datang) guru
8
لاَ
Bukan
Kata yang mengikuti berlawanan maksudnya dengan yang diikuti
Contoh
جَاءَ خَالِدٌ لا َعَلِيٌّ
Kholid telah datang, bukannya Ali
9
لكِنْ
Akan tetapi
Pengecualian
Contoh
مَاجَاءَ الطُلاَّبُ لكِنْ حَسَنٌ
Murid-murid tidak datang, kecuali Hasan


  1. Bagaimana I’rab ma’thuf?
Ma’thuf mengikuti ma’thuf alaih dalam I’rabnya saja.

  1. Berikan contoh athaf isim kepada isim!
حَضَرَ الطَّالِبُ وَالمُدَرِّسُ
حَضَرَ
Fi’il madhi
الطَّالبُ
Fa’il /
 ia juga sebagai ma’thuf alaih
وَ
Huruf athaf
المُدَرّسُ
Ma’thuf kepada الطالب


  1. Berikan contoh athaf fi’il kepada fi’il!
يَأْخُذُ الضَّيْفُ الْمَجَلَّةَ ثُمَّ يَقْرَأْهَا



d.

يَأْخُذُ
Fi’il madhi
الضَّيْفُ
Fa’il /
 ia juga sebagai ma’thuf alaih
الْمَجَلَّةَ
Maf’l bih
ثُمَّ
Huruf athaf
يَقْرَأْهَا
Ma’thuf kepada يَأخُذُ


Read more

Thursday, October 13, 2016

pengertian dan contoh jumlah ismiyah


jumlah ismiyah
jumlah ismiyah

Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata benda). Sedangkan jumlah fi;liyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan fi’l (kata kerja). Inilah yang membedakan jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.
Biasanya’rangkaian kata yang sempurna itu terdiri atas paling sedikitnya dua kata atau lebih. Berikut adalah contoh kalimat yang terdiri atas dua kata saja
  • Taman itu indah  الحدىقة جمىلة
  • Masjid itu luas     المسجد واسع
  • Hujan turun  نزل المطر


Kalau kita perhatikan contoh-contoh di atas pada kalimat (al hadiqah jamilah) taman itu indah terdiri dua suku kata. Membaca atau mendengar kalimat tersebut semua oarng pasti paham karena ungkapan ini mengandung pikiran yang lengkap.dan karena itu di sebut kalimat sempurna.
B.Rumusan masalah
Untuk memudahkan pembahasan isi makalah kami merumuskan masalah menjadi beberapa pertanyaan yaitu
1.Apa pengertian jumlah ismiyah?
2.Apa saja kaiidah-kkaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah?

C.Urgensi penulisan makalah
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas bahasa arab dan juga untuk memberi  pengetahuan tentang  penngertian jumlah ismiyah, serta kaidah-kaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah.
Kaidah-kaidah
Dalam jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang pembahasannya sangat panjang dan mendetail.
Disini kami hanya akan membahas secara ringkas dan sederhana saja. Kaidah-kaidah tersebut di antaranya adalah
1.      Dibaca rofa’
Tanda rofa’ pada isim adalah dhommah, wawu dan  alif
Contoh:-al baitu shoghiirun  البيت صغير( rumah itu kecil), al muslimuuna mahiiruuna المسلمون مهيرون ( orang-orang muslim itu pintar), al tholibaani ‘alimaani الطالبان عالمان  ( dua murid itu pintar).
2.      Mubtada’ harus berupa  isim ma’rifat.
Yang di maksud isim ma’rifat adalah isim yang sudah jelas maknanya.Isim ma’rifat bisa berupa:
- isim alam ( nama sesuatu)
Contoh:  ahmadun  احمد ( nama orang), Indonesia اندو نيسيا  ( nama Negara), baitunيبت  ( nama tempat)
- isim dhomiir
Isim dhomiir yang bisa menjadi mubtada ’hanyalah isim dhomir yang munfasil yaitu: huwaهو  (dia Laki-laki 1), humaهما  ( dia laki-laki 2), humهم  ( mereka laki-laki banyak), hiyaهي  ( dia perempuanr 1), humaهما  ( dia perempauan 2), hunnaهنّ  ( merekapr), antaانت  ( kamu lakii-laki 1), antumaانتما  ( kamu laki-laki 2), antumانتم  (kalian lakii-laki), antiانت  (kamu 1 perempuan), antumaانتما  (kamu 2 perempuan), antunnaانتنّ  ( kalian perempuan), anaانا  (saya), nahnuنحن  ( kami/kita).
Contoh;n هو طويل ( dia laki-laki 1 tinggi),nانت مدرس  ( kamu laki-laki 1 guru)
-isim yang kemasukan al
Contoh; n الفصل جميل ( kelas itu indah)
3.      Khobar berupa isim nakiroh
Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tida k jelas atau masih umum.Tanda isim nakiroh adalah adanya tanwin.
Contoh;n البلاط نظيف ( lantai itu bersih)
4.      Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muannas dan muzakar serta mufrod, musanna dan jama’nya.
Contoh;nفاطمة جميلة  (fathimah itu cantik)n زيد جميل ( zaid itu ganteng)nالكرة صغيرة   ( bola itu kecil)iالتلميذان ماهران  (murid dua itu pintar)aالطالبون ضاحكون  ( murid-murid itu adalah orang-orang tertawa)


A.    Kesimpulan
Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan khobar.
Contoh:   (masjid itu besar المسجد كببر )
Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di baca rofa’.
Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al mufidah.
Kaidah-kaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah antara lain
1.      Dibaca rofa’
2.      Mubtada’ berupa isim ma’rifat
3.      Khobar berupa isim nakiroh
4.      Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muanas dan mudzakar serta mufrod,mustanna dan jama’nya

Untuk lebih jelasnya mari kita uraikan contoh-contoh yang sudah disebutkan diatas :
الخبر
المبتدأ
طالبة جميلة
فاطمة
في الحقيبة
الكتاب
جيدة
القراءة
مدرسة ناجحة
هي
مسجد كبير
هذا

Read more