Sunday, October 23, 2016

makalah isim nakirah dan isim ma'rifat





BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
        Kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an. Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an, hukumnya fardhu ‘ain.
              Kaidah-kaidah bahasa Arab dibahas lebih rinci sehingga dapat membantu para     pembaca untuk lebih memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan diharapkan lebih membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi.

B.   Rumusan Masalah

1.     Apa pengertian isim nakirah?
2.     Bagaimana pembagian isim nakirah?
3.     Apa pengertian isim ma’rifat?
4.     Bagaimana pembagian isim ma’rifat?








BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Isim Nakirah

النكرة اسم يدل على شيئ غير معين
Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu benda tertentu.[1][1]

Pengertian Isim Nakiroh Menurut Para Ahli
1)      Menurut Ali Jarim dan Musthofa Amin ( 1996 : 115 )

 النكرة اسم يدل على شيئ غير معين

                     “ Isim nakirah adalah isim yang menunjukkan benda yang tidak ditentukan. ”
2)      Menurut Muhammad bin Malik al-Andalusiy ( tt.: 14 )

نكرة قابل ال معثّرا او واقع موقع ما قد ذكر
“ Isim nakirah yaitu kalimah isim yang bisa menerima al, yang memberi atsar (menyebabkan) kema’rifatan isim tersebut, atau kalimah isim yang menempati tempatnya isim lain yang menerima al. ”
3)      Menurut Muhammad Ar-Rainiy ( tt. : 58 )
والنكرة كلّ اسم شائع فى جنسه لا يختصّ به واحد دون اخر وتقريبه كلّ ما صلح الألف واللام عليه نحو الرجل والغلام دخول
Isim nakirah adalah setiap isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan sesuatu perkara dan lainnya. Singkatnya ialah setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam, contohnya adalah lafadz الرجل dan الغلام (asalnya adalah رجل dan غلام ). ”
4)      Menurut Muhammad ibn Ahmad al-Bari al-Ahdali, Al-Kawakib al-Durriyah syarah Mutammimah Jurumiyah,
والنكرة كل اسم شائع في جنسه لا يختص به واحد دون آخر وتقريبه كل ما صلح دخول الألف واللام علي               ه                                   نحوالرجل والغلا

‘’Isim nakirah adalah isim yang jenisnya umum, menunjukkan sesuatu yang tidak tertentu atau belum tertentu atau setiap isim yang pantas kemasukan alif dan lam. Lebih ringkasnya isim nakirah adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang belum jelas pengertianya’’
B.   Isim-isim yang tergolong dalam isim nakiroh
          Isim-isim yang tergolong dalam isim nakiroh adalah setiap isim yang dimasuki aif dan lam yang menjadikan isim tersebut ma`rifat .Sedangkan isim-isim yang jika dimasuki alif dan lam tidak menjadikannya ma’rifat ( tidak berpengaruh terhadap kema’rifatan isim tersebut) maka tidak termasuk isim nakiroh

C.   Pengertian Isim Ma’rifat
        Secara etimologi, kata ma’rifah (معرفة) merupakan bentuk masdar (derivasi) dari kata عرف-يعرف- معرفة  yang memiliki arti pengetahuan atau jelas. Dengan demikian, isim ma’rifah berarti isim yang sudah jelas pengertiannya
Menurut Ali Jarim & Musthofa Amin ( 1996 : 115 )
المعرفة اسم يدل على شيئ معين     
     “ Ma’rifat yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu.”
Menurut Prof. Dr. H. Chatibul Umam ( tt.: 15 )
وغيره معرفة كهم وذي وهندى وابني والغلام والذي

  
    “ Selainnya isim nakirah dinamakan isim ma’rifah, yang pembagiannya ada enam, yaitu:   isim dhamir (hum), isim isyarah (dzi), idhafah (ibni), isim yang kemasukan al (al-ghulam), isim maushul (alladhi).”
Isim Ma’rifat adalah
ما دل على معين
Lafadz yang menunjukkan benda tertentu.

Pembagian Isim Ma’rifat
D.Pembagian Isim Ma’rifat
1.  Isim ‘Alam
            Kaidah:                                                                                                 القاعدة 
العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر

Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang, tempat, hewan, atau benda-benda lain[2][4].

            Dan isim ‘alam  itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang dimaksud dengan kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang tersusun dari dua kata dengan cara idhafat. Dan laqab yaitu setiap panggilan yang menunjukkan ketinggian martabat atau merendahkannya.[3][5]



2. Isim Dhamir
            Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang pertama, dan untuk orang yang diajak bicara atau orang kedua, seperti : انا    = saya, dan انت  = engkau (lk), dan untuk orang ketiga هو = dia (lk).[4][6]   
            Dan dhamir itu terbagi kepada dua bagian, yaitu:
1. Dhamir bariz
2. Dhamir mustatir
            Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada bentuknya (berupa lafadz) seperti ( ت ) pada فهمت  . Dan dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak ada bentuknya (tidak tampak berupa lafadz), melainkan hanya dalam pemahaman saja, seperti dhamir pada fi’il  فهم  dhamirnya هو . Dan dhamir bariz itu terbagi pada munfashil dan muttashil. Dhamir munfashil yaitu dhamir yang tampak karena berdiri sendiri dalam pengucapan, seperti انا  = saya, dan نحن  = kita. Dan dhamir muttashil yaitu dhamir yang tampaknya seakan-akan merupakan bagian atau suku kata dari kata-kata sebelumnya seperti ( ت ) pada فهمت dan ( ا  ) pada فهما  .
3. Isim Mubham
            Yang dikehendaki adalah isim isyaroh dan isim maushul, dikarenakan makna keduanya yang samar (mubham), yang bisa tertentu dengan melalui isyaroh dan shilah.[5][7]
            1. Isim Isyaroh
                        Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang tampak dengan jari (telunjuk) dan sesamanya.
Contoh : هذا, هذه , هؤلاء          
2. Isim Maushul
                        Yaitu isim yang menunjukkan sesuatu/seseorang yang tertentu dengan cara menyebutkan suatu kalimat sesudahnya yang disebut selatul-maushul.[6][8] Dan lafadz-lafadznya adalah :
الذى               : yang digunakan untuk seorang laki atau sesuatu jenis 
  mudzakkar
اللذان / اللذين    : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis mudzakkar       
 الذين/ الأولى    : yang digunakan untuk jama’ manusia mudzakkar
التى                  : yang digunakan untuk seorang perempuan atau sejenis
  muannats
اللتان / اللتين     : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis muannats
اللاتى / اللائ     : yang digunakan untuk jama’ manusia muannats
4. Isim-isim yang dimasuki أل 
          Yaitu isim yang dimasuki أل dan memberikan pengertian ketentuan bagi isim tersebut. Seperti : السيف  = pedang itu
                                     القلم    = pena itu




5. Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat
            Yaitu isim-isim yang di idhofahkan pada salah satu dari isim-isim ma’rifat yang di muka maka terjadilah ma’rifat dengan itu :
Contoh:
قلم محمود        = Di idhofahkan pada Isim Alam
قلم هذا            = Di idhofahkan pada Isim Isyaroh
قلمك                 = Di idhofahkan pada Isim Dhamir
قلم الرجل         = Di idhofahkan pada lafadz yang dimasuki Al
قلم الذى كتب     = Di idhofahkan pada Isim Maushul
6. Isim ma’rifat dengan sebab Nida’
            Yaitu isim munada’ yang ditentukan maksudnya, maka dengan sebab itu jadilah isim ma’rifat (isim munada’ yaitu isim yang diseru dengan kata seru  يا ).
Contoh :
يا رجل                = Hai! Bung!
يا غلام               = Hai nak!
2.3 Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah didalam bentuk kalimat
            A. Contoh-contoh dari Isim Ma’rifat
1. Contoh dari Isim Alam :
ابو بكر يذهب الى السوق-               = Abu bakar sedang pergi ke pasar
هارون الرشيد يشتري الرز-            = Harun Ar-Rasyid sedang membeli beras

6
2. Contoh dari Isim Dhamir :
- انا موظف                                 = Saya adalah seorang pegawai
- بيتها فسدة                                = Rumahnya(pr) itu rusak
3. Contoh dari Isim Mubham
            a. Contoh dari Isim Isyaroh :
                        -  هذا كوب                      = Ini adalah sebuah gelas
                        - هذه خزانة                    = Ini adalah sebuah Almari
                        - اولاء الصائمون             = Mereka adalah orang-orang yang berpuasa
            b. Contoh dari Isim Maushul :
                        -    اكرم الذى علمك          = Muliakanlah orang yang telah
    mengajarkan engkau
                        - اكرم الذين علماك           = Muliakanlah orang yang telah
    mengajarkan engkau
                        - اكرم الذين علموك          = Muliakanlah orang yang telah
    mengajarkan engkau
Dari ketiga contoh tersebut memiliki arti yang sama, namun berbeda cara penempatan dan kedudukannya.
4. Contoh dari Isim-isim yang dimasuki أل  :
            - الدكان فسيح                              = Toko itu luas                       
            - المستشفى فسدة                                     = Rumah sakit itu rusak

7
5. Contoh dari Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat
            - بيت عائشة ضيقة                        = Rumah Aisyah itu sempit
            - جدار ذلك واسخ                         = Dinding itu kotor
6. Contoh dari Isim ma’rifat dengan sebab Nida’ :
            - يا احمد ارجع الى بيتك                 = Hai Ahmad! Pulanglah ke rumahmu!
            - يا فاطمة ا كنسى فناء بيتك            = Hai Fatimah! Sapulah Halaman
   Rumahmu!
            B. Contoh dari Isim Nakirah :
- ( Didalam laci itu ada buku)                          =         فى الدرج كتاب
- ( Seorang laki-laki menanyakan ayahku)      = سأل رجل عن والدى
- ( Muhammad merobek kertas )                     =  مزق محمد ورقة     

            Keterangan :
                        Apabila kita perhatikan setiap isim dalam kalimat-kalimat di atas, kita akan melihat bahwa kata كتاب (buku), رجل  (seorang laki-laki), ورقة (kertas), ia tidak menunjukkan kepada benda tertentu yang sudah kita kenal. Isim seperti ini disebut dengan Isim Nakirah.







BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
        Isim Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu yang bersifat khusus, dan Isim Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu benda tertentu yang bersifat umum. Di samping itu, macam-macam Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah antara lain:
       Isim Ma’rifat terbagi menjadi 7 macam, yaitu: Isim Alam, Isim Isyaroh, Isim Maushul, Isim Dhamir, Isim-isim yang dimasuki Alif dan Lam, Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat dan Isim Ma’rifat dengan sebab Nida’. Dan Isim Nakirah tidak ada pembagiannya atau macam-macamnya.
B.   Saran
        Untuk bapak/ibu guru yang akan mengajar materi ini,hendaknya tidak menerangkan  terlalu cepat karena materi tersebut harus benar-benar dipahami dengan detail. Usahakan agar murid-murid paham semuanya,dan kalau bisa diberi PR untuk lebih memahami materi mubtada’ dan khobar tersebut.

C.     Penutup
        Alhamdulillah makalah ini telah selesai saya buat. Saya mengakui makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

















DAFTAR PUSTAKA

-          Thalib, Drs. Muhammad, Tata Bahasa Arab 2 Terjemah ANNAHWUL WADHIH Ibtidaiyyah, (Bandung:PT Al Ma’arif), 2002

-          Umam, Prof. Dr. H. Chatibul dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta:Darul Ulum Press), 2010

-          Anwar, K.H. Muhammad, Ilmu Nahwu, (Bandung:Penerbit Sinar Baru Algensindo), 2009

-          Shofwan, M.Sholihuddin, Pengantar Memahami Al-Jurumiyyah, (Lirboyo:Darul Hikmah), 1999

-          Syaekhuddin, Ahmad dkk, Belajar Bahasa Arab, (Jakarta:Penerbit Erlangga), 2009









Load disqus comments

0 komentar